Jumat, 10 Desember 2010

Syeikh Qaradhawi: “Saya Tidak Memiliki Perhatian Terhadap Bola”

Dalam isi khutbah Jumat yang tidak dipublikasikan media pada umumnya, Al Qaradhawi justru mengkritik perhatian manusia yang berlebihan terhadap bola.

Hidayatullah.com--Telah diberitakan sebelumnya mengenai khutbah Jumat Syeikh Dr. Al-Qaradhawi yang menyinggung mengenai keberhasilan Qatar menjadi tuan rumah piala dunia 2022, pada tanggal 3 Desember lalu. Namun sayangnya, pemberitaan beberapa media tidak menyebutkan isi khutbah Ketua Himpunan Ulama Muslim Internasional ini secara lengkap, hingga banyak pihak menilai bahwa beliau mulai memperhatikan hal-hal yang tidak penting semisal sepak bola dan meninggalkan hal-hal yang tidak penting semisal masalah Palestina dan negeri-negeri Muslim lainnya.


Lalu, bagaimana sebenarnya isi khutbah beliau selengkapnya?

Perhatian Manusia terhadap Bola Terlalu Besar
Sebagaimana dilansir dalam situs resmi beliau,qaradawi.net (4/12), sebelum berbicara mengenai kegembiraan beliau merespon terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah piala dunia tahun 2022, beliau telah menegaskan terlebih dahulu, ”Saya tidak memiliki perhatian terhadap sepak bola, karena saya biasa memperhatikan perkara yang tidak diperhatikan manusia. Saya mengingat hal-hal yang dilupakan, untuk saya peringatkan dari apa-apa yang telah dilalaikan manusia. Sedangkan manusia memiliki perhatian terhadap bola lebih dari sewajarnya.”

"Saya duduk menyaksikan, sebagaimana yang disaksikan rakyat Qatar mengenai pengumuman pihak FIFA tentang kemenangan Qatar dalam persaingan dengan Amerika hingga timbul dalam diri saya perasaan bangga, dan saya mengatakan Ya Allah, jatuhkanlah Amerika dan berikan kemenangan bagi kami, dan hal ini kali pertama kita menang melawan Amerika. Kebanggan saya bertambah dengan pernyataan Obama (yang menyatakan bahwa keputusan FIFA salah), sesungguhnya hal itu merupakan keburukan," ujarnya.

Qaradhawi juga membawa konteks sepak bola dangan percaturan politik internasional dengan mengatakan,”Sesungguhnya pernyataan tersebut menunjukkan keburukan perpolitikan laki-laki ini. Hal itu menjukkan bahwa Amerika ingin merendahkan segala sesuatu dan menyombongkan diri di atas bumi. Memonopoli bola, olah raga, ekonomi dan tidak meninggalkan apa-apa untuk kita…”

Ajak Konsisten cara Perlawanan
Dalam khutbah yang dilaksanakan di Masjid Umar bin Al Khathab Doha tersebut, masalah piala dunia tidak mendominasi, bahkan Al-Qaradhawi berbicara mengenai Palestina. Beliau tidak setuju dengan perundingan-perundingan, di saat masjid Al Aqsa menjadi sasaran penghinaan. Beliau juga menyatakan bahwa jalan untuk
memerdekakan tanah dan situs-situs suci umat Islam yakni dengan menggunakan tangan dan senjata beserta tawakkal kepada Allah.

Disamping itu dalam khutbah pertama, Qaradhawi juga berbicara penjang lebar mengenai pentingnya ilmu dan mencari ilmu. Demikian juga, beliau memberi nasihat menganai perlunya bermujahadah dalam meraihanya, dengan merujuk perkataan salaf."Ilmu tidak akan memberikan sebagian darinya, sebelum engkau memberikan semua milikmu untuknya.” [tho/qdw/hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar