Selasa, 15 November 2011

Menunggu ..

oleh: Ibnu Alim
Sering kita mendengar sebuah ungkapan bahwa menunggu adalah pekerjaan yang membosankan. Banyak mungkin dari kita yang mengalami hal ini. Namun benarkah hal itu? Sedemikian membosankankah menunggu itu?
Menunggu dalam keseharian kita
Dalam hidup kita kita banyak menjumpai beberapa aktifitas yang berkaitan dengan menunggu ini. Seorang pelajar atau mahasiswa mungkin akan dihadapkan dengan menunggu hasil ujian atau menunggu lulus. Menunggu dalam situasi seperti ini mungkin terasa mencemaskan. Seorang gadis yang telah dipinang oleh calon suaminya akan menunggu dengan penuh rasa harap, berdebar dan berbagai rasa tak karuan rasanya menunngu hari pernikahan tiba. Dan masih banyak bentuk bentuk menunggu yang lainnya.
Mereka yang begitu perhatian terhadap waktu  ..
Al Wajibatu aktsaru minal auqot mungkin itulah ungkapan yang sering terdengar dari para aktifis dakwah. Kewajiban lebih banyak dari waktu yang ada. Standard waktu ideal untuk istirahat yang ada dalam teori tak sesuai lagi dengan ritme hidup mereka.  Pagi hari mereka harus sudah bangun untuk menunaikan kewajiban pribadinya kepada Allah SWT, setelah itu harus mempersiapkan diri untuk kewajiban mencari nafkah bagi keluarganya. Disela sela mencari nafkahpun mereka gunkan waktu waktu senggang mereka yang kalau bisa juga kita maknai dengan waktu mereka dengan berbagai aktifitas baik untuk menguatkan ruhiyah, memperluas tsaqafah ataupun dengan aktifitas dakwah.  Ada yang menunggu sampai di tempat kerjanya sambil dzikir al ma’tsurat dikendaraan, sambil membaca majalah pembangun jiwa di bus. Ada yang sambil murojaah hafalan Qurannya bersama mp3 playernya. Bahkan salah seorang ikhwah dari yogyakarta, jam jam menunggunya terkumpul menghasilkan sebuah buku best seller “ Dalam Dekapan Ukhuwah”. Subhanallah… .
Kita iri dengan mereka yang waktu waktu menunggunya yang sempit bisa menghasilkan kerja kerja besar untuk mengambil andil dalam membangun kembali peradaban umat. Kita iri dengan mereka yang waktu menunggunya bisa menghasilkan karya karya yang menjadi inspirasi bagi saudaranya untuk lebih giat berdakwah. Mereka tidak mau termasuk dalam orang orang yang merugi sebagaimana yang termaktub dalam surat Al ‘Ashr.
Semoga tulisan singkat ini menggugah kembali kesadaran kita, bahwa waktu waktu menunggu kita haruslah digunakan untuk hal hal yang produktif. Karena pada hakikatnya  bagian bagian waktu kita adalah penantian (menunggu). Hidup kita adalah penantian terhadap kematian yang pasti, penantian waktu sholat dari satu sholat yang satu ke waktu sholat yang lain.  Penantian terhadap waktu yang akan datang dari waktu sekarang. Semoga kita tidak termasuk orang orang yang merugi.
Wallahu A’lam bishshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar